SELAMAT DATANG DI WEBLOG TERAPI TOA (Treatment Of Anaerobic) & HERBAL ADEM ATI JEMBER, Asuhan Bpk. dr. Sofan & Rizki JS. HP. +6282-301433410 # Konsultasi Penyembuhan Melayani Konsultasi Pengobatan ONLINE -

Kamis, 03 Desember 2015

Peran TOA dalam Dunia Kerja



PERAN ‘TOA’ DALAM MEREDUKSI STRES PADA DUNIA KERJA

Dalam hubungannya dengan pekerjaan atau profesi yang ditekuni setiap orang memiliki kemampuan berbeda untuk menyangga beban pekerjaannya. Interaksi manusia sebagai pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan kerja menyebabkan efek positif ataupun efek negatif. Sikap positif terhadap pekerjaan membuat karyawan menganggap stresor dari pekerjaan sebagai suatu yang memberikan manfaat baginya sehingga dapat memperlemah terjadinya stres namun, sebaliknya bila karyawan tidak mampu menghadapi stresor dari pekerjaan maka hal tersebut akan membuat karyawan mengalami stres.


Charles dan Sharason (1988, hal 29) menjelaskan bahwa stres kerja terjadi ketika kemampuan individu tidak seimbang atau tidak sesuai dengan tuntutan dalam lingkungan pekerjaannya. Stres dalam pekerjaan menimbulkan konsekuensi yang bermacam–macam jenisnya, baik berupa akibat kognitif, fisiologis maupun keorganisasian. Akibat kognitif dari stres antara lain adalah ketidakmampuan mengambil keputusan yang sehat, kurang konsentrasi, sangat peka terhadap kecaman dan rintangan mental. Akibat fisiologis dari stres antara lain adalah tekanan darah naik, mulut kering, berkeringat dan sebagainya. Akibat keorganisasian dari stres antara lain adalah kemangkiran, produktivitas rendah, ketidakpuasan kerja, menurunnya ketertarikan dan loyalitas terhadap organisasi. Adanya kaitan sebab-akibat antara stres dengan penyakit, seperti jantung, gangguan pencernaan, darah tinggi, maag, alergi dan beberapa penyakit lainnya.

Dampak dari stres kerja dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu dampak positif dan dampak negatif. Menurut Gibson, Ivancevich, dan Donnelly (1985) mengatakan bahwa dampak positif stres kerja adalah peningkatan harga diri, peningkatan inspirasi untuk menikmati kehidupan yang lebih baik, dan menjadi rangsangan untuk giat bekerja. Adapun menurut Braham (1990), ada empat macam bentuk kelompok simptom yang merupakan indikasi munculnya dampak negatif dari stres kerja, yaitu:

a. Gejala fisik, dapat berupa munculnya keluhan sakit kepala, gangguan tidur, kelelahan, sembelit, diare, peningkatan tekanan darah, ketegangan otot (terutama di leher dan bahu), penurunan nafsu makan.
b. Gejala emosional, berupa kecemasan, depresi, perubahan suasana hati, mudah marah, gugup, self esteem yang rendah, agresi, apatis, frustasi.
c. Gejala intelektual, berupa kurang dan sulit berkonsentrasi, keterpakuan pada satu ide, melamun yang berlebihan, produktivitas menurun dan tidak mampu mengambil keputusan.
d. Gejala interpersonal, berupa pengasingan diri dari rekan sekerja, mendiamkan orang lain, mempersalahkan orang lain, kehilangan kepercayaan terhadap orang lain, sikap defensif.

The National Institute for Occupational Safety & Health mendapatkan bahwa 70-90 % kunjungan karyawan ke rumah sakit disebabkan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan stres telah membebani perusahaan-perusahaan sebesar $ 200 milyar setahun dalam bentuk peningkatan absensi, keterlambatan, dan tingginya turnover pegawai berbakat atau berprestasi. Setelah itu Mereka terkesima dengan penemuan dari the national institute of health, the university of masaachusetts, and the mind/body medical institute di Harvard University mengatakan: “Bahwa Latihan Meditasi Pernapasan (seperti yang diterapkan pada metode TOA) mampu meningkatkan kualitas yang dibutuhkan perusahaan dari pegawainya: penurunan aktivitas gelombang otak, peningkatan kemampuan intuitif, konsentrasi yang lebih baik dari para pegawainya”.

Catatan dari praktisi TOA atau Testimoni para peserta: mereka merasakan: Mampu menemukan kebahagiaan spirit, Peningkatan Kecerdasan & Kreativitas,  Fungsi Management Stres,  Kesembuhan Diri,  Kepercayaan Diri,  Tajamnya Intuisi,  Membuat tingkatan baru kesadaran diri,  Damai pada kepribadian baru, Menyembuhkan masalah emosional yang belum terselesaikan pada tingkat terdalam (kecemasan, depresi, kemarahan, penyalahgunaan zat adiktif, ketakutan dan banyak perasaan lainnya yang membawa efek disfungsional organ), Peningkatan Toleransi,  Kematangan Moral,  Pengaruh Pengembangan Diri, Peningkatan Reaksi  Peningkatan Memory,  Peningkatan Kreativitas,  Peningkatan Performa, Peningkatan kesehatan, ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar